RSS

Hello, Makassar!



Helloooo…

Ok ini tulisan pertama setelah sekian lama ga nulis di blog ini, setelah hampir lama vakum padahal udah banyak ide-ide tulisan yang mau dibikin tapi ga pernah sempet (alesan doang sih ini, aslinya males) huehehe. Ga jauh jauh topic kali ini masih seputeran travelling, tp travelling kali ini ga sebebas dlu karena udah ga punya waktu banyak lagi kayak masih zaman zaman kuliah. Ketika kemana-mana harus cari long weekend atau ambil cuti ...

Tempat yang baru saja aku kunjungi adalah kota yang terkenal dengan makanan berkolesterol tingginya, apa lagi kalo bukan Ujung Pandang yeay alias Makassar. kebetulan kemaren long weekend, aku mutusin buat pilih Makassar jadi destinasi liburan. Tapi sebenernya bukan buat wisata sih, buat mengunjungi yang jauh di mata tapi dekat di hati ea. That special guy is officially 22 at 27th November and I decided to congratulate him directly karena kebetulan doi penempatan disana, kalo dia ga penempatan disana juga belom tentu bakal main ke Makassar.

Hal penting sebelum liburan adalah pastikan kamu ga main saat musim hujan ! well guys itu sangat menyiksa. Jadi aku flight ke UPG hari kamis malem jam 22.30 karena itu yang sangat memungkinkan sepulang ngantor dan tibalah aku di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin tepat pukul 01.50 WITA. It was really amazing seeing that guy was standing in front of me, smiling and saying “gimana enak 3 jam?” eaa. Udah skip aja bagian ini jadi menyimpang dari tema haha. Aku nginep di hostel yang terbilang cukup murah dimana harga per malamnya hanya 150k. awalnya aku pesen penginapan melalui aplikasi Trave*** dan dapet harga 125k, karena aku check in-nya malem banget, sehingga dapetlah kamar sisa gitu, AC ga nyala dan kondisi kamar cukup memprihatinkan. Jangan tertipu sama foto ya :( diliat review juga :( dan mas-masnya menawarkan kita kamar yang lebih baik tapi nambah biaya 30rb. Karena kenyamanan itu nomor satu, kita pun setuju upgrade kamar. keesokan harinya, Makassar hujan dari pagi sampe malem sehingga hari itu aku cuma ke Mall Panakukkang dan ke Pantai Losari malam harinya menikmati pisang eppe dan sarabba. Pisang epe, sesuai namanya, adalah pisang kepok mentah yang dibakar kemudian digeprek sama batu buat giling cabe hingga jadi agak penyetan dikit, lalu untuk toppingnya kita bisa milih mau original atau dikasih coklat dan keju, tergantung penjualnya sih tapi rata-rata varian rasanya ga jauh jauh dari original, keju, susu, coklat, dll. Sedangkan sarabba adalah minuman sejenis wedang jahe yang cocok banget diminum pas lagi dingin-dingin. Ini bentuk makanannya, sorry ga sempet foto satu-satu. Ini juga hasil screenshoot story ig aku haha. Dengan 55k, kamu akan mendapatkan 1 porsi pisang epe dengan topping keju coklat dan 2 cangkir sarabba. 
Pisang Epe

Sarabba

Losari di Malam Hari


Aku juga sempet nyobain coto makassar buat sarapan haha, belinya di coto daerah sekitaran urip dimana kalian bisa ambil ketupat sepuasnya tanpa ada biaya tambahan. Rasanya cukup enak hampir mirip kayak soto betawi tapi maaf ga sempet aku fotoin kemaren hehe jadi aku kasih foto comotan google aja ya hihi. Untuk harganya, aku juga ga terlalu hapal mungkin sekitar 20k kali ya.

Coto Makassar. Sumber : Arwini.com


Hari kedua, Alhamdulillah Makassar cuma hujan di pagi hari aja jadi siangnya kita bisa main. Fyi, wisata kebanyakan ada di luar kota Makassar kayak Malino, Bantimurung, dll karena waktu kita terbatas jadi ga sempet kesitu. Toh tujuan utama bukan wisata juga kan ya, kalo kalian memang tujuan ke Makassar buat liburan, rencanain itinary seoptimal mungkin, transportasi, penginapan, dll. Paginya kita nyobain makanan khas Makassar lainnya yaitu Mie Titi Panakukkang. Porsi mie titi ini cukup banyak buat dihabiskan sendiri jadi mending seporsi berdua aja biar kayak romantis gitu (padahal aslinya mau hemat), harganya kalo ga salah sekitaran 35k per porsi tergantung kamu pesen yang biasa atau seafood atau menu mie titi lainnya. 
Mie Titi

Sepulang dari situ, kita main ke Benteng Rotterdam yang cukup fenomenal itu. Letak tempat ini ga jauh dari dermaga dan pantai losari. Ga ada biaya untuk masuk ke lokasi wisatanya, bener-bener gratis tiss tiss…. Tempatnya cukup bagus dan instagrammable lah buat foto-foto. Kita saat itu datengnya siang hari jadi pengunjung belum cukup rame.





Ini kayak musuhan







Sepulangnya dari benteng Rotterdam, kita memutuskan untuk ke Pulau Samalona. Banyak warga local yang menawarkan transportasi ke Samalona dan bisa kalian pilih yang sesuai budget. Kebetulan kita ditawarin sama penjual di depan benteng Rotterdam dengan harga perahu 500 ribu untuk perjalanan pp ke pulau Samalona dimana perahu ini bisa ditumpangi hingga 10 orang jadi lebih banyak orang lebih murah. Karena kekuatan seorang Ari Mahesa, harga sewanya jadi 400 ribu hehe. Jadi kalian sangat membutuhkan orang yang pinter nawar di setiap perjalanan kalian guys. Perjalanan ditempuh sekitar 20 menit dengan ombak yang ga terlalu tinggi pas pergi tapi cukup gede pas pulangnya haha padahal rencananya mau liat sunset :( pulau samalona cukup cantik dan pulaunya juga ga terlalu luas jadi bisa dikelilingi dalam waktu singkat. Disini juga ada fasilitas snorkeling kok, karena kita ga ada yang bawa baju ganti sehingga niatan snorkeling pun diurungkan.

Muka ga kekontrol takut terbang






Setelah puas menambah stok foto berdua eh maaf maksudnya stok foto ramean, kita pun kembali ke asal karena kalau kemalaman takutnya ombaknya tingi sehingga abang perahunya takut balik akhirnya kita terpaksa nginep di pulau. Padahal saat itu pengen banget liat sunset di samalona gimana yekan. Setelah itu, kita mampir ke Kampung Popsa yang letaknya berdekatan juga sama dermaga dan Fort Rotterdam. Bentuknya kayak food court gitu tapi cukup cozy karena ada live music dan kita bisa duduk-duduk santai dengan menikmati pemandangan laut dan kapal-kapal yang berjejer di Makassar. Sangat recommended buat kumpul sama temen-temen disitu. 

Contoh view dari kampung popsa


Karena waktu udah menunjukkan pukul 20.00 WITA dan temen-temen juga pada kelelahan akhirnya kita pun pulang ke tempat masing-masing. Karena aku tipikalnya ga bisa diem, aku pun memutuskan untuk explore cari tempat makan enak di Makassar. Awalnya aku ngajakin Salma, partner ke Makassar from JKT kali ini tapi karena dia mau pergi sama doinya, akhirnya aku pergi sendirian berniat mencari sebuah es pisang ijo di malam hari tanpa memeriksa di aplikasi gojek terlebih dahulu apakah tempatnya masih buka atau udah tutup hehe. Aku asal main aja ngegojek ke sebuah tempat es pisang ijo yang katanya terkenal yakni es pisang ijo Amanda di kawasan pettarani, karena tutup aku pun diajak abangnya ke tempat lain yang ternyata tutup juga. Berakhirlah aku ke Mall Panakukkang lagi yang juga mau tutup. Untungnya ada yang nyusulin serta nemenin nyari meskipun faktanya udah pada tutup semua. Hehe.



Di hari terakhir (oke ini sedih), kita ke pantai Losari di pagi hari soalnya kemaren kesitu pas malem jadi ga enak buat foto. Banyak tulisan tulisan lucu kayak City of Makassar, nama-nama suku di Sulawesi Selatan yang tersebar di sepanjang kawasan pantai Losari. Kita pun nyari sarapan disini, aku ? nyari bubur manado karena penasaran gimana sih bentuk bubur manado di Sulawesi. Bubur manado itu tipikal bubur pada umumnya yang dicampur sama sayur bayem atau sayur kangkung serta jagung kemudian dimakan pakek ikan teri atau ikan asin khas Sulawesi. Rasanya jauh lebih enak dari bubur ayam menurutku ya. Setelah kekenyangan dan menambah stok foto lagi di Losari, kita pun ke tempat oleh-oleh yang letaknya juga sekitaran situ. Ada banyak oleh-oleh yang dijual mulai dari hiasan dinding, figura, hiasan rumah, baju adat, sarung khas Sulawesi, makanan, minuman dan kerajinan tangan lainnya dengan harga yang cukup bervariasi. Setelah puas nyari oleh-oleh, kita pun kembali ke kosan temen kita karena cuaca di Makassar yang cukup panas sehingga bikin males kemana-mana. Tapi tetep dong kita mesen makanan khas Makassar lagi yakni Konro Bakar Karebosi dan Es Pisang Ijo. Konronya cukup enak tapi menurutku agak hambar. Ini masalah selera lidah yak karena aku kan dari Sumatera yang identic dengan makanan pedas dan asin. Jadi bisa aja menurut kalian enak tapi menurutku enggak. Untuk harga konro bakar ini cukup mahal yakni 60 ribuan per porsi tapi per porsinya cukup banyak sehingga mending kalian pesen konro bakar ini buat 2 orang kecuali kalo memang biasa makan besar jadi porsi segitu sanggup buat dimakan sendiri hehe. Kemudian untuk es pisang ijonya hanya 15k per porsinya tapi kurang enak menurut aku. Masih enakan es pisang ijo yang dulu dijual abang-abang depan PKN STAN wkwk.








Oke sekian dulu cerita perjalanan aku ke Makassar kali ini, ini bakalan sering aku edit kalo aku rasa ada yang belum aku ceritain. See you !

Special thanks to Ari yang udah rela jadi fotografer aku dan dengan sabarnya mau panas-panasan ngikutin aku cari obyek bagus, buat Salma dan Zul yang juga membantu fotoin kami berdua. buat pak Cik yang rela jadi obat nyamuk di antara 3 pasangan, buat Bintang dan Amel juga yang jadi partner ke Samalona serta buat Rizal yang udah nemenin kita malem-malem ke Losari ! 





















 

2 komentar:

Unknown mengatakan...

wow thanks for using our travel :D

UlikYulinda mengatakan...

THanks for visiting my page. Pls subscribe for upcoming post, thankyou

Posting Komentar