RSS

Inventory : Additional Valuation Issues

Inventories : Additional Valuation Issue
1.      Lower-of-cost or NRV
Inventory dicatat pada nilai cost.
Perusahaan mengabaikan pencatatan pada nilai cost ketika manfaat masa depan dari persediaan tersebut lebih rendah daripada nilai costnya, misal karena keusangan,hiperinflasi, atau kerusakan barang.

-Net Realizable Value
 Jumlah bersih yang akan diterima perusahaan ketika menjual persediannya. Atau bisa dikatakan sebagai estimasi harga jual dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya untuk menjual barang.
Contoh : PT intan memiliki persediaan yang belum jadi dengan nilai cost 800. Harga jualnya 1000, estimasi biaya menyelesaikannya 50 dan estimasi biaya menjual persediaan adalah 200,
            Nilai inventory                        1000
            Est cost to complete       (50)
            Est cost to sell               (200)
            NRV                               750
Karena NRV lebih rendah daripada cost (800), maka PT intan harus mencatat persediaannya senilai 750 pada periode terjadi penurunan nilai bukan pada saat barang terjual.

-Methods of Applying NRV
           

COST
NRV
Individual items
Major Groups
Total Inventory
Frozen :





Spinach
80000
120000
80000


Carrots
100000
110000
100000


Cut beans
50000
40000
40000


Total frozen
230000
270000

230000

Canned





Peas
90000
72000
72000


Mixed Vegetable
95000
92000
92000


Total Canned
185000
164000

164000

Total
415000
434000
384000
394000
415000
Perusahaan boleh menggunakan LNCRV dengan membandingkan nilai per item, per grup atau total keseluruhan grup ASALKAN KONSISTEN ingin menggunakan metode apa.

-Recording NRV instead of cost
Ada dua metode yang  bisa digunakan saat mencatat LCNRV, yakni metode cost of goods sold method dan loss method.
Cost of Goods Method
Dalam metode ini, kerugian yang ditimbulkan ketika NRV lebih rendah dari cost akan didebit ke COGS. Perusahaan tidak menampilkan loss karena loss sudah termasuk ke dalam nilai COGS.
            COGS               xxx
                        Inventory         xxx
Metode ini kurang disarankan karena tidak tercantum dengan jelas berapa nilai dari kerugian akibat penurunan nilai inventory. IFRS lebih prefer ke loss method.

Loss Method
Menurut metode ini, kerugian akan didebit ke akun Loss Due to decline of inventory to NRV. Akun ini masuk ke dalam pos “Other Income and Expense” dalam laporan laba rugi.
Loss due to decline of inventory to NRV         xxx
            Inventory                                                         xxx
-Use of an Allowance
Dibandingkan meng-kredit inventory ketika terjadi penurunan nilai inventory, perusahaan pada umumnya menggunakan akun “Allowance to reduce inventory”
Loss due to decline of inventory to NRV         xxx
            Allowance to reduce inventory                       xxx
Akun allowance ini akan menjadi akun kontra dari inventory, sama seperti Allowance for doubtfull account di bagian receivable.
-Recovery of Inventory Loss
Ketika NRV inventory yang sudah di-write down sebelumnya nilainya meningkat, jumlah inventory yang sudah dihapus harus direcovery. Contohnya, anggaplah awalnya nilai cost inventory adalah 82.000, dan NRVnya adalah 70.000 maka inventory harus di-write down senilai 12000. Tetapi ketika NRV meningkat menjadi 74.000, nilai inventory sekarang adalah 74.000 menurut metode LCNRV. Maka selisihnya (74000-70000) harus direcovery.
Allowance to reduce inventory           4.000
            Recovery of inventory loss                  4.000
Perlakuan allowance to reduce inventory sama seperti allowance for doubtful account. Anggaplah di tahun pertama inventory menurun sebesar 5000, maka jurnalnya
Loss due to decline of inventory to NRV         5.000
            Allowance to reduce inventory                       5.000
Misal di  tahun kedua inventory menurun sebesar 7000, maka jurnalnya
Loss due to decline of inventory to NRV         2.000
            Allowance to reduce inventory                       2.000
Karena kita telah memiliki saldo allowance senilai 5000, agar jadi 7000 hanya perlu ditambah 2000.
Kekurangan LCNRV :
1.      Perusahaan mencatat penurunan nilai aset dan membebankannya ke beban dalam periode terjadinya penurunan nilai bukan periode penjualan. Di sisi lain, perusahaan mengakui kenaikan nilai aset hanya saat periode penjualan. Ketidakkonsistenan ini bisa mengakibatkan distorsi data.
2.      Aplikasi LCNRV bisa mengakibatkan inkonsistensi karena perusahaan bisa saja mencatat pada nilai cost tahun ini dan nilai NRV di tahun depan.
3.      LCNRV menilai inventory dengan prinsip konservatif dalam laporan posisi keuangan, tapi efeknya di laporan laba rugi belum tentu konservatif. Laba bersih pada tahun dimana terjadi kerugian nilainya menjadi lebih rendah. Laba bersih pada tahun tertentu nilainya bisa saja lebih tinggi dari normal apabila estimasi pengurangan harga jual tidak material.

2.      Valuation Bases
1.      Special Valuation Situations
Ada beberapa situasi dimana tidak bisa menggunakan LCNRV. Ada dua situasi umum yang tidak bisa menggunakan LCNRV :
-Aset pertanian (termasuk aset biological dan agricultural produce)
-Commodities held by broker-traders

-Agricultural Inventory
Biological asset diklasifikasikan sebagai non current asset.
Berupa hewan atau tumbuhan seperti sapi, domba, pohon buah-buahan, atau pohon kapas. Sedangakan agricultural produce adalah produk yang dihasilkan dari biological asset seperti benang wol dari domba, susu dari sapi, buah-buahan dari pohon, atau kapas dari pohon kapas. Perlakuan akuntansi untuk aset ini adalah :

* Biological aset diukur pada harga pembelian awal dan pada FV less cost to sell (NRV). Perusahaan mencatat gain or loss jika ada perubahan NRV aset.
*Agricultural produce dicatat pada FV less cost to sell (NRV) pada periode saat dipanen. Ketika dipanen, nilai Nrnya menjadi nilai cost aset tersebut. Setelah itu bisa digunakan LCNRV test jika ternyata NRVnya turun.

Contoh :
Bancroft dairy memproduksi susu untuk dijual ke pembuat keju lokal. Bancroft membeli 420 sapi seharga 460.000. Data terkait sapi tersebut adalah :

Milking cows                                      
            Carrying value awal januari                                                   460000
            Perubahan FV krn pertumbuhan dan perubahan harga        35000
            Penurunan FV karena pengambilan susu                               (1200)
            Carrying value akhir januari                                                   493800
            Susu yang diperah selama bulan Januari                               36000

Jurnal mencatat kenaikan carrying value :
Biological Asset-Milking cows            (35000-1200)              33.800
            Unrealized holding gain-Income                                33.800

Biological asset dilaporkan sebagai Non-Current asset pada nilai FV less cost to sell atau pada nilai realisasi bersih di neraca dan unrealized holding gain dilaporkan di laporan laba rugi sebagai bagian dari other income and expense. 

Jurnal mencatat susu yang diperah :
Milk inventory                                                             36.000
            Unrealized holding gain-Income                                36.000

Milk inventory dicatat pada nilai NRV pada saat susu tersebut diperah. Nilai NRV menjadi cost dari milk inventory. Ketika susu terjual pada nilai 38.500, jurnalnya adalah :

Cash                                                                            38.500
              Sales                                                                           38.500
COGS                                                                           36.000
            Milk inventory                                                             36.000

-Commodities held by broker-traders
Pialang biasanya mengukur persediaan mereka pada nilai NRV, dengan perubahan nilai NRV diakui pada periode perubahan.
Pialang membeli atau menjual komoditas seperti jagung, tepung, minyak panas, dll. Mereka mendapatkan keuntungan dari fluktuasi harga antara harga beli dengan harga jual.
Apabila barang dijual dalam kondisi yang sama pada saat dibeli, maka penggunaan nilai NRV diperbolehkan. Tetapi jika dijual dalam kondisi yang berbeda misal tepung yang dibeli sudah didistribusikan, disimpan dalam gudang atau dikemas kembali, maka harus dicatat pada LCNRV.
2.      Valuation Using Relative Sales Value
Khusus untuk pembelian lump-sum.

Candra membeli buah-buahan yang terdiri dari 100kg apel, 100kg mangga dan 200kg pepaya seharga 1.000.000. 1kg apel akan dijual seharga 10000, 1 kg mangga 6000 dan 1kg pepaya 4500. Berapa cost masing-masing buah ?

Fruits
Number of Fruits
Sales price per kg
Total sales price
Relative sales price
Total cost
Cost allocated to fruits
Cost per kg
Apples
100
10000
1000000
1000/2500
1000000
400.000
4000
Mangoes
100
6000
600.000
600/2500
1000000
240.000
2400
Papayas
200
4500
900.000
900/2500
1000000
360.000
1800



2500.000


1000000


3.      Purchase Commitment-A Special Problem
Komitmen pembelian adalah perjanjian untuk membeli persediaan secara mingguan, bulanan bahkan tahunan sehingga persediaan selalu tersedia. Biasanya barangnya berbentuk sumber daya alam dan barang dalam proses.

3.Gross Profit Method
Biasanya dipakai saat perusahaan membutuhkan laporan keuangan segera atau terjadi kerugian karena kebakaran, kebanjiran, dll.
Ada 3 asumsi :
1.      Inventory awal ditambah pembelian = barang yang siap dijual
2.      Barang yang tidak terjual harus berada di gudang
3.      Penjualan, dikurangi biaya, dikurangi jumlah total barang yang siap dijual adalah persediaan akhir.
Contoh :
Cetus Corp. Memiliki inventory awal sebesar 60.000 dan pembelian sebesar 200.000. Penjualan sebesar 280.000. Persentase GP pada harga jual adalah 30%, jadi

Beg.inventory                          60000
Purchases                                200000
            COGAS                                     260000
Sales                                        280000
Dikurangi: GP(30% dr sales)   (84000)
Cost of goods sold                               196000
Perkiraan nilai inventory                    64000
(cogas-cogs)

Apabila persentasi GP tidak diketahui, misal yang diketahui hanya persentase mark up barang, maka cara mencarinya :
Persentase markup juga bisa dicari dengan cara :
4.Retail Inventory Method
Mengubah harga retail ke cost barang tanpa harus cek fisik.

Konsep retail method :
1.      Asumsikan tidak ada perubahan harga
2.      Markup adalah penambahan harga pada harga aslinya. Markup cancellations adalah penurunan harga barang yang awalnya telah dimarkup.
3.      Markdowns adalah penurunan harga dibawah harga aslinya. Markdown cancellations adalah kenaikan harga barang yang awalnya telah dimarkdown.

Ada 2 cara dalam menghitung persediaan retail :
1.      Conventional method = menghitung rasio biaya setelah markup dan markup cancellations
2.      Cost method = menghitung rasio biaya setelah markup dan markdowns (dan cancellation juga)

                                                                  Cost                                    Retail
Beginning inventory                                  500                                     1000
Purchases                                                  20.000                                35.000
Merchandise available for sale                20.500                                36000
Add: markup                                                                     3000
        Markup cancellations                                               (1000)
   Net markup                                                                                       2000
Total                                                          20500                                 38000

1.      Cost to retail ratio
Deduct:
Markdowns                                                                       2500
Markdowns cancellation                                                  (2000)
Net markdown                                                                                     (500)
Total                                                          20500                                 37500
2.      Cost to retail ratio
Deduct: net sales                                                                                 25000
Ending inventory at retail                                                                    12500
Ending inventory at cost
Conventional = 53,9% x 12500 = 6737,50
Cost               = 54,7% x 12500 = 6837,50

Special Items Related to Retail Method
1.      Biaya pengiriman adalah bagian dari harga pembelian sehingga ditambahkan ke cost
2.      Purchase returns adalah pengurang harga pembelian dan mempengaruhi harga penjualan sehingga dikurangi baik di cost maupun retail
3.      Purchase discount and allowances pengurang harga pembelian dan dikurangi hanya di cost
4.      Sales returns mengurangi sales di bagian retail
5.      Transfer-in (pengiriman ke cabang perusahaan) menambah di cost dan retail
6.      Normal shortages karena kerusakan, pencurian, dan penysuutan mengurangi hanya di retail
7.      Abnormal shortages mengurangi baik di retail dan cost
8.      Employee discounts (diskon yang diberikan kepada karyawan) hanya mengurangi retail.





0 komentar:

Posting Komentar