RSS

Materi depresiasi dan impairment


PENYUSUTAN (Depreciation)


A. PENYUSUTAN – METODE ALOKASI BIAYA

Menurut para Akuntan, penyusutan bukan merupakan masalah penilaian, namun merupakan alat untuk alokasi biaya.

Penyusutan (depreciation), adalah proses akuntansi dalam mengalokasikan biaya aktiva berwujud ke beban dengan cara yang sistematis dan rasional selama periode yang diharapkan mendapat manfaat dari penggunaan aktiva tersebut.
Pendekatan alokasi biaya digunakan karena

1.      nilai aktiva dapat berfluktuasi antara pada saat aktiva tersebut dibeli atau ketika aktiva tersebut dijual.

2.      Penandingan antara biaya dan pendapatan harus dilakukan Fluktuasi nilai pasar tidak pasti dan sulit untuk diukur

Beberapa istilah alokasi biaya yang digunakan untuk aktiva tetap jangka panjang:

Penyusutan (depreciation)

Istilah yang digunakan untuk menunjukkan bahwa aktiva tetap telah menurun nilainya.

Deplesi (depletion)
Istilah yang digunakan untuk sumber daya alam (kayu, batu, minyak, batu bara dll)

Amortisasi (amortization)

Istilah untuk aktiva tidak berwujud sepert paten, goodwill telah habis masa berlakunya

Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam proses penyusutan:
1.      Dasar penyusutan yang digunakan untuk aktiva
2.      Masa manfaat aktiva
3.      Pemilihan metode pengalokasian biaya yang paling tepat untuk suatu aktiva.


B.  METODE PENYUSUTAN

1.      Metode Aktivitas (unit penggunaan dan produksi)

Metode aktivitas (activity method) juga disebut pendekatan beban variabel atau pendekatan unit produksi, mengasumsikan bahwa penyusutan adalah fungsi dari penggunaan atau produktivitas dan bukan dari berlalunya waktu.

2.      Metode Garis Lurus

Metode ini mempertimbangkan penyusutan sebagai fungsi dari waktu, bukan fungsi dari penggunaan.

Kekurangan penggunaan metode ini adalah :

-          Kegunaan ekonomi aktiva itu sama setiap tahunnya
-          Beban reparasi dan pemeliharaan pada dasarnya sama setiap tahunnya




















3.      Metode beban menurun (dipercepat)

Metode beban menurun menyediakan biaya penyusutan yang lebih tinggi pada tahun-tahun awal dan beban yang lebih rendah pada periode mendatang.

pendekatan beban menurun adalah:

1.      lebih banyak penyusutan harus dibebankan pada tahun-tahun awal karena aktiva lebih produktif pada tahun-tahun tersebut.

2.      Metode dipercepat memberikan biaya yang konstan karena beban penyusutan lebih rendah dalam periode berakhir, sebaliknya biaya reparasi dan pemeliharaan lebih tinggi.

Metode yang umum digunakan:
-          Jumlah angka tahun (sum of the years digits method)


Jumlah angka tahun dapat dihitung dengan rumus = n (n + 1)
2

-          Metode saldo menurun (declining balance method)

Menggunakan tarif penyusutan (prosentase) berupa beberapa kelipatan dari metode garis lurus.

Dalam metode saldo menurun nilai sisa tidak dikurangkan dalam menghitung dasar penyusutan.

Dalam prakteknya, banyak perusahaan yang menggunakan berbagai kelipatan dalam penentuan penyusutan per tahunnya, misalnya 2 kali lipat (double declining balance method)

ILUSTRASI

PT Eka Perkasa Tunggal, pada tanggal 30 September 2007 membeli sebuah mesin Derek tambahan untuk tujuan penggalian. Data terkait pembelian mesin tersebut adalah sebagai

berikut:

Biaya Mesin Derek
$117.900
Estimasi masa manfaat
5 tahun
Estimasi nilai sisa
$ 12.900
Umur produktif dalam jam
1.000 jam

Hitunglah depresiasi mesin Derek tersebut dengan menggunakan metode penyusutan di atas!

Penyelesaian
1)   Metode Aktivitas
(($117.900-$12.900)/1,000 hours = $105/jam))


(Given)




Depresiasi



Jam

Depresiasi

per
akumulasi
Tahun

Kerja mesin

per jam


tahun
deprsiasi











2007
200

x
$105
=
$  21,000

$ 21,000
2008
150

x
105
=
15,750

36,750
2009
250

x
105
=
26,250

63,000
2010
300

x
105
=
31,500

94,500
2011
100

x
105
=
10,500

105,000












1,000




$ 105,000














Jurnal untuk mencatat depresiasi tahun 2007:





Depresiasi Mesin




21.000
-




Akumulasi Depresiasi Mesin
-

21.000

2)  Metode Garis Lurus










Depresiasi per tahun

= ($117.900 - $ 12.900) / 5








= $21.000








Depresiasi


Biaya
Akumulasi


















Nilai Buku





Tahun
per tahun


Depresiasi
Depresiasi













117,900




2007
$ 21,000
=
$   5,250

$ 5,250
112,650















2008
21,000

21,000

26,250
91,650















2009
21,000

21,000

47,250
70,650















2010
21,000

21,000

68,250
49,650















2011
21,000

21,000

89,250
28,650















2012
21,000
=
15,750

105,000
12,900





















$ 105,000


















Jurnal untuk mencatat depresiasi tahun 2007:

Depresiasi Mesin

5.250
-
Akumulasi Depresiasi Mesin
-

5.250


3)      Metode beban menurun (dipercepat)
a.  Jumlah angka tahun (sum of the years digits method)


Dasar

Pecahan

Biaya
Biaya
Akumulasi




Nilai
Tahun
penyusutan

Penyusutan

per tahun
penyusutan
Depresiasi
Buku








117,900
2007
$ 105,000
x
5/15
=
$ 35,000
$   8,750
$ 8,750
109,150









2008
105,000
x
4.75/15
=
33,250
33,250
42,000
75,900









2009
105,000
x
3.75/15
=
26,250
26,250
68,250
49,650









2010
105,000
x
2.75/15
=
19,250
19,250
87,500
30,400









2011
105,000
x
1.75/15
=
12,250
12,250
99,750
18,150









2012
105,000
x
.75/15
=
5,250
5,250
105,000
12,900















$ 105,000












Jurnal untuk mencatat depresiasi tahun 2007:

Depresiasi Mesin                                           8.750             -

Akumulasi Depresiasi Mesin                  -                        8.750


b.   Metode saldo Menurun Berganda (double declining balance method)

Dasar Penyusutan
Tarid

Biaya
Depresiasi
Akumulasi
Nilai
Tahun


per tahun

per tahun
per tahun
Depresiasi
Buku









2007
$ 117,900
x
40%
=
$ 47,160
$  11,790
$ 11,790
$ 106,110
2008
106,110
x
40%
=
42,444
42,444
54,234
63,666
2009
63,666
x
40%
=
25,466
25,466
79,700
38,200
2010
38,200
x
40%
=
15,280
15,280
94,980
22,920
2011
22,920
x
40%
=
9,168
9,168
104,148
13,752
2012
13,752
x
40%
=
5,501
852
105,000
12,900















Keterangan:




$ 105,000













Dalam metode ini, nilai buku tidak boleh lebih rendah dari nilai sisa (13.752 – 12.900).
Jurnal untuk mencatat depresiasi tahun 2007:

Depresiasi Mesin
11.790
-
Akumulasi Depresiasi Mesin
-
11.790










































IMPAIRMENT

1.      Definisi Impairment
Impairment aset terjadi jika nilai aset yang tercatat lebih besar dari nilai yang dapat dipulihkan.
Aset yang mengalami penurunan nilai harus disesuaikan dan dampaknya diakui sebagai kerugian dalam laporan laba rugi.
PSAK 16 tentang Aset tetap menjelaskan bahwa Aset tetap dinilai sebesar harga perolehan atau nilai revaluasi terakhir dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan penurunan nilai. Penurunan nilai disebutkan dalam paragrap pengukuran.

-Nilai terpulihkan (recoverable amount) adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi dengan biaya penjualan dan nilai pakai.
-Kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat dikurangi dengan nilai terpulihkan. Kerugian tersebut diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya. Pemulihan terhadap penurunan nilai dapat dilakukan.
-Nilai wajar (fair value) adalah nilai yang dihasilkan dari penjualan suatu aset atau unit penghasil kas dalam suatu transaksi.
-Nilai pakai adalah nilai aset jika digunakan terus sampai akhir masa manfaat. Nilai pakai dihitung dari nilai sekarang dari taksiran arus kas yang dapat diharapkan akan diterima aset atau unit penghasil kas di masa mendatang.
-Biaya pelepasan adalah tambahan  tambahan yang secara langsung terkait dengan pelepasan aset atau unit penghasil kas.

Dalam penurunan nilai, yang dipilih adalah nilai tertinggi antara nilai yang dapat diperoleh kembali dengan nilai yang digunakan. Sebagai ilustrasi suatu kendaraan nilai tercatatnya 400juta, nilai jual dikurangi biaya penjualan 350 juta dan nilai pakainya 300 juta. Manajer akan memilih menjual aset tersebut dengan harga 350 juta daripada terus memakainya, karena nilai pakai aset tersebut hanya 300 juta. Namun jika nilai pakainya 370 juta dan nilai jual dikurangi biaya penjualan 310 juta, maka manajer akan memilih terus menggunakan aset tersebut sampai akhir masa manfaatnya.

2.      Prosedur Penurunan Nilai
1.      Jika nilai terpulihkan tersebut lebih rendah dari nilai tercatat aset, maka entitas harus menyesuaikan nilai aset tersebut dan mengakui kerugian penurunan nilai. Entitas memberikan pengungkapan yang memadai atas penurunan nilai tersebut.

2.      Lakukan uji impairment.
Jika tidak ada indikasi penurunan nilai,  maka aset tidak mengalami penurunan nilai sehingga tidak perlu melakukan pengukuran penurunan nilai. Namun jika aset tersebut memiliki indikasi penurunan nilai, maka dalam pengukuran penurunan nilai dapat dipastikan bahwa nilai tercatat lebih tinggi dari pada nilai terpulihkan. 

3.      Tentukan recoverable amount.
Entitas harus menghitung nilai wajar aset dan biaya penjualan aset dan nilai pakai aset. Kedua nilai tersebut tidak harus tersedia semuanya. Jika salah satu nilai tersebut lebih besar dari nilai tercatat, maka tidak perlu dilakukan proses penurunan nilai berikutnya. Artinya nilai terpulihkan akan menghasilkan nilai yang lebih tinggi dari nilai tercatat sehingga tidak terjadi penurunan nilai. Entitas dapat menggunakan pakai sebagai nilai terpulihkan. Namun sebaliknya jika entitas tidak meyakini nilai pakai aset, maka nilai wajar dikurangi biaya penjualan digunakan sebagai nilai terpulihkan.

Nilai pakai adalah nilai kini arus kas di masa depan yang diharapkan akan diperoleh entitas dari pemakaian aset tersebut. Untuk memperoleh nilai pakai langkah yang harus dilakukan adalah mengestimasi arus kas masuk dan arus kas keluar di masa depan dari pemakaian dan pelepasan aset serta menerapkan tingkat diskonto yang tepat atas arus kas masa depan tersebut.

4.      Langkah selanjutnya adalah menentukan apakah aset mengalami penurunan nilai atau tidak dengan membandingkan nilai tercatat dengan nilai terpulihkan. Jika nilai tercatat lebih rendah dari nilai terpulihkan, aset tidak mengalami penurunan nilai. Entitas akan mengakui penurunan nilai sebesar selisih nilai tercatat dengan nilai pakai. Aset akan disesuaikan/diturunkan nilainya sebesar nilai pakai. Kerugian penurunan nilai disajikan dalam laporan laba rugi periode berjalan. Entitas harus mengungkapkan aset yang mengalami penurunan nilai dalam catatan atas laporan keuangan.

3.      Recovery of Impairment
Kerugian penurunan nilai pada periode berikutnya dapat dipulihkan. Pemulihan aset dilakukan sebesar nilai tercatat aset pada periode tersebut (nilai tercatat pada periode tersebut jika tidak tidak terjadi penurunan nilai). Pemulihan penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi sebagai kentungan yang disajikan dalam laporan laba rugi periode berjalan.


Contoh :
1.      At December 31, 2011, Hanoi Company has equipment with a cost of VND26,000,000, and accumulated depreciation of VND12,000,000. The equipment has a total useful life of four years with a residual value of VND2,000,000. The following information relates to this equipment.
  1. The equipment’s carrying amount at December 31, 2011, is VND14,000,000 (VND26,000,000  VND12,000,000).
  2. Hanoi uses straight-line depreciation. Depreciation was VND6,000,000 for 2011 and is recorded.
  3. Hanoi has determined that the recoverable amount for this asset at December 31, 2011, is VND11,000,000.
  4. The remaining useful life after December 31, 2011, is two years.
Jawab :
Loss on Impairment    3,000,000
            Accumulated Depreciation—Equipment                    3,000,000

Equipment       VND 26,000,000
Less: Accumulated Depreciation-Equipment             15,000,000
Carrying value  (Dec. 31, 2011)          VND 11,000,000

Depresiasi selama tahun 2012
Depreciation Expense             5,500,000
            Accumulated Depreciation—Equipment                    5,500,000

2.      At the end of 2010, Verma Company tests a machine for impairment. The machine has a carrying amount of $200,000. It has an estimated remaining useful life of five years. Because there is little market-related information on which to base a recoverable amount based on fair value, Verma determines the machine’s recoverable amount should be based on value-in-use. Verma uses a discount rate of 8 percent. Verma’s analysis indicates that its future cash flows will be $40,000 each year for five years, and it will receive a residual value of $10,000 at the end of the five years. It is assumed that all cash flows occur at the end of the year.


Jurnal :
Loss on Impairment    33,486
            Accumulated Depreciation—Machine                       33,486

Nilai aset sekarang adalah 166.514,20.
Jurnal selama tahun selanjutnya adalah :
Depreciation Expense             33,302.84
            Accumulated Depreciation—Equipment                    33,302.84

Carrying amount akhir tahun adalah = 166,514.20 – 33,302.84 = 133211.36
Apabila recoverable amountnya 150.000 maka ada pemulihan, jurnalnya

Accummulated depreciation-Equipment       16,788.64
            Recovery of Impairment Loss                         16,788.64


0 komentar:

Posting Komentar